Pada hari selasa, tanggal 18 Juli 2017 Perpustakaan UIN Jakarta mengadakan bedah buku
dengan tema “Islam Moderat dan Isu-Isu Kontemporer”
di ruang pertemuan lantai 7 Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Acara yang diikuti 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa,
dosen dan pegawai. Hadir sebagai pembicara sekaligus penulis Ayang
Utriza Yakin, PhD, Pembahas oleh Kusmana, PhD, dan Moderator oleh
Muhammad Husnil.
Dalam penyampaiannya, Ayang mengatakan bahwa, bukunya tersebut merupakan kompilasi tujuh artikel ilmiah panjang yang ditulisnya dan satu lagi adalah polemik di media masa. Selain itu, buku ini sengaja ditulis dan disusun agar dapat dibaca dan atas permintaan dari para pembaca artikel yang telah dipublikasikan. “Secara umum, buku ini berisi tentang isu-isu kontemporer yang berkaitan dengan demokrasi, pluralisme, kebebasan beragama, non-Muslim, poligami, dan jihad” kata Ayang.
Dalam penyampaiannya, Ayang mengatakan bahwa, bukunya tersebut merupakan kompilasi tujuh artikel ilmiah panjang yang ditulisnya dan satu lagi adalah polemik di media masa. Selain itu, buku ini sengaja ditulis dan disusun agar dapat dibaca dan atas permintaan dari para pembaca artikel yang telah dipublikasikan. “Secara umum, buku ini berisi tentang isu-isu kontemporer yang berkaitan dengan demokrasi, pluralisme, kebebasan beragama, non-Muslim, poligami, dan jihad” kata Ayang.
Masih menurutnya, selama ini banyak yang masih
belum tepat memahami makna sesungguhnya dari kata atau istilah di atas.
Oleh karena itu, dalam buku tersebut, Ayang mengajak para pembaca untuk
kembali merekoleksi dan mereview kembali sejarah, makna, dan fungsi
sebenarnya istilah-istilah tersebut. Buku ini, juga membahas tentang
beberapa isu kontemporer sejak tahun 2004 hingga 2016, tentunya isu yang
berkaitan dengan agama dan sosial kemanusiaan, ujar Ayang.
Ditambahkannya, buku yang berisi delapan bab
tersebut, dilengkapi landasan yang berasal dari al-Qur’an dan Hadis.
Selain itu, dilengkapi pula dengan sejarah bagaimana serta apa yang
menyebabkan kerajaan-kerajaan Islam di Makasar, Banten, dan
tempat-tempat lainnya maju berkembang dan dapat hidup berdampingan
ditengah pluralism agama, adat istiadat, dan lain-lain saat itu.
Sampai pada kesimpulan sederhana bahwa, apabila
sebuah bangsa ingin maju berkembang pesat, hendaknya senantiasa
memberikan keleluasaan dan kebebasan rakyatnya untuk beribadah dan
memeluk agama sesuai kepercayaannya masing-masing, jelas Doktor jebolan
Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales (EHESS), Paris, Perancis
tersebut.
Di tempat yang sama, Kusmana PhD mengatakan, bahwa
buku karya Ayang tersebut sangat update. Selain itu, buku tersebut
diperkaya dengan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh sang
penulis. “Kiranya, buku setebal 251 halaman tersebut sudah cukup
refresentatif dan kaya akan analisis serta merujuk langsung dari
sumber-sumber primernya”, ujar Kusmana.
Peserta sangat antusias mengikuti jalannya acara
tersebut, hal ini terbukti dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan
saat sesi tanya jawab diakhir acara.
Bedah Buku Islam Moderat dan Isu-isu Kontemporer
Reviewed by Unknown
on
October 15, 2017
Rating:
Viktor still the best
ReplyDeletekeren viktornyaa
ReplyDelete